![Timbanglah barang dengan jujur [Foto: Istimewa]](http://www.tnol.co.id/images/stories/2009/desember/social/poverty/PKL_buah/buah_PKL-1.jpg)
![Timbangan pas, konsumen puas [Foto: Istimewa]](http://www.tnol.co.id/images/stories/thumbs/251x166-images-stories-2009-desember-social-poverty-PKL_buah-buah_PKL-2-giant.jpg)
Namun, ada sisi lain tentang kejujuran berdagang pada kedua pedagang yang berlainan modal itu. Sehingga lambat laun masyarakat banyak yang menggemari berbelanja di mal atau supermarket.


Menurutnya, belanja di supermarket timbangannya lebih jujur. Jadi konsumen puas. Apalagi barangnya pun pilihan. Konsumen dijamin tidak tertipu.
Para pedagang di sekitar Pasar Rebo dekat Kampung Rambutan memang sudah lama ditengarai konsumen yang pernah berbelanja buah di sana. Umumnya, setelah ditimbang di rumah mereka merasa tertipu. "apa iya hanya kurang 2-3 ons kita harus balik lagi ke sana, Sementara rumah kita jauh, " tutur Beti.
![Tidak ada keraguan berbelanja [Foto: Istimewa]](http://www.tnol.co.id/images/stories/thumbs/301x224-images-stories-2009-desember-social-poverty-PKL_buah-PKL-4-Giant.jpg)
Kini, apa yang biasa dijajaki pedagang kecil di pinggir jalan, pengusaha supermarket pun tak mau ketinggalan. Boleh dibilang, semua yang Anda butuhkan ada di supermarket. Contohnya, dulu kalau kita mau makan "kerak telor" kuliner ala Betawi ini, kita bisa makan kalau ada pembukaan Jakarta Fair. Tapi sekarang, ada atau tidak Jakarta Fair, Anda bisa temukan kerok telor di mal-mal atau supermarket sekelas Giant, Carrefour, atau Hypermart. Dengan merogoh kocek Rp 13.500 Anda bisa menikmati kerak telor ala Betawi ini.
![Apa boleh buat beli di pinggir jalan [Foto: Istimewa]](http://www.tnol.co.id/images/stories/thumbs/301x225-images-stories-2009-desember-social-poverty-PKL_buah-PKLbuah.jpg)
![Boleh dagang karena bayar uang jago [Foto: Istimewa]](http://www.tnol.co.id/images/stories/2009/desember/social/poverty/PKL_buah/PKL_-oke_juga.jpg)