Senandung pujian terucapkan untukmu.
Lirih kerinduan mengharap sosokmu.
Salam sekalian alam tersampaikan untukmu.
Wahai, kejora di penghujung senja.
Bulir air mataku mengalir meniti risalahmu.
Terbayang tugas mulia nan suci,
Rahmat bagi semesta alam.
Bagaikan pusat kosmik tata surya,
Berpendar cerah sempurna akhlaqmu.
Memancar indah menerangi kelam dunia jahiliah.
Mengelilingimu,
Para ksatria gagah berani,
Jujur rupawan cerminan dirimu.
Sahabat tercinta penerus sunnahmu.
Tiada pamrih kau harapkan,
Tiada pujian kau inginkan.
Selain keselamatan,
Bagi umatmu, wahai penyempurna akhlaq.
Engkaulah juru selamat,
Yang diramalkan, dinanti kehadirannya.
Engkaulah Muhammad,
Yang kelahirannya menggetarkan singgasana raja-raja.
Wajahmu yang penuh kasih,
Dihiasi senyuman tulus hati nurani,
Dan nuansa teduh wibawa matamu.
Maka tiadalah selain engkau :
Mawar gurun, singa padang pasir.
Pelindung janda dan anak yatim.
Sahabat fakir, papa dan miskin.
Ayah kebanggaan dan saudara kepercayaan.
Maka apalagi yang hendak ku tuliskan?
Sampai habis tinta mengering dan tersibak lembar terakhir,
Belumlah cukup ku sempurnakan indah perangaimu.
Salam atasmu, kekasih Allah.
Rinduku bersimpuh di hadapanmu, ya Rasulullah.
13 Agustus 2010
02 : 06
Vassily
Tidak ada komentar:
Posting Komentar